Qadha' Puasa & Fidyah
Tafsir Al-Baqarah ( 2 : 184 )
- Barang siapa yang sakit atau dalam perjalanan maka dia hendaklah mengulangnya atau membayarnya atau mengqadha' nya pada hari2 yang lain dan keatas mereka orang2 yang merasa berat untuk mengerjakannya ( berat dalam pandangan syar'ii bukan berat mengikut individu tersebut ) hendaklah dia membayar fidyah dengan cara memberi makan kepada orang miskin
- Dan sesiapa yang mengerjakan ibadah tatawwu', ibadah sunat, bulan ramadhan ini maka tentu ia lebih baik baginya. Dan kalau kamu mengekalkan terus berpuasa yang demikian itu lebih baik bagi kamu sekiranya kamu mengetahui betapa besar pahalanya.
- Allah menerangkan hanya dua sahaja orang yang boleh mengqadha' puasa iaitu orang mariidhan au ala safaar, iaitu orang yang sakit ataupun orang yang berada dalam perjalanan.
- Masaalah timbul bagi orang2 yang dahulu mereka tidak mengerjakan puasa Ramadhan atas sebab2 malas, atau sebab2 dia tahu puasa Ramadhan wajib tapi pendedahan agama itu belum ada lagi. Maka mungkin berpuluh puluh tahun dia tidak melakukan puasa Ramadhan. Adakah dia perlu mengqadha'nya ? Dalam ayat ini sudah jelas - Qadha' hanya untuk yang sakit dan untuk yang musafir sahaja.
- Cerita tentang orang yang dahulu tidak berpuasa, maka tutuplah ceritanya dengan bertaubat kepada Allah. Taubat kepada Allah itu menutup semua dosa, menghapus semua dosa dengan catitan, sesudah bertaubat dia tidak boleh mengulangi kesilapan yang sama. Tidak ada perintah qadha ' kepada orang yang dahulu sengaja tidak berpuasa.
- Kategori yang sakit ini, macam sakit yang disahkan oleh doktor kalau dia meneruskan puasanya akan memudharatkan dirinya.
- Kalau doktor kata "terserah kalau Tuan/Puan hendak berpuasa atau pun tidak", jawapannya pada akhir ayat 2 : 184, yang hendak mengekalkan puasanya, itu lebih baik sebab nilainya tak sama. Orang yang mengerjakan puasa Ramadhan bahkan orang yang sayang dengan iman, kalau boleh dia tak nak buka dalam bulan Ramadhan kecuali dia betul2 tidak larat, dia berbuka dengan hati yang berat.
- Untuk orang yang mengandung, masuk kategori sakit - kalau doktor kata kena buka sebab memudharatkan bayi dalam kandungan, maka itu menjadi wajib untuk ia buka.
- Kalau doktor kata mesti berbuka puasa dan kita terus paksa diri untuk berpuasa, maka puasa menjadi haram
- Kalau doktor kata boleh berpuasa dan kita buka, itu pun haram.
- Dan bagi orang yang "berat" ( yutiiquuna) melakukan puasa ( orang2 yang tua atau wanita yang menyusui) maka ia perlu bayar fidyah.
- Anak tidak perlu mengganti/mengerjakan puasa untuk ibu/bapa. Dalam Islam tidak ada dosa keturunan.
- Orang yang bekerja buruh bangunan bukan dalam kategori yutiquuna - "Yutiiquunahu" itu yang berat dalam pandangan syariat, bukan dalam pandangan manusia
- Dalam keadaan kita ada option, kita musafir misalnya, kalau dapat kekalkan puasa, itu lebih bagi kamu - Kalau perjalanan yang jauh, kalau memudharatkan ( mengantuk untuk memandu, sakit perut dsb) , jadi haram kalau kita terus berpuasa.
- Injection/ Suntikan tidak membatalkan, hanya yang oral (melalui mulut)
- Kalau dilihat, didalam rongga kita ada dua saluran - satu saluran makan dan yang lagi satu saluran pernafasan. Kalau spray (contoh inhalaler, nebulizer) ia bukan pada saluran makanan - jadi yang pada pernafasan itu tidak membatalkan. Sama seperti titis mata dan nose drops.
- Mencabut gigi tidak batal - mencabut gigi adalah mengeluarkan gigi - darah dalam mulut,, seperti air liur, sisa makan, kahak adalah asal dalam mulut - tertelan tidak membatalkan.
- Urut tidak ada pengaruh kepada dosa/membatalkan pahala - dosa pahala sangat dipengaruhi oleh sikap kita.
- Berenang masih boleh di tangguhkan walau dikiaskan boleh. Nabi pernah dalam hadis Nabi, masuk dlm tempat permandian beliau dan membasahkan kepala pada waktu puasa - dibenarkan tapi tidak digalakkan kerana besar kemungkinan effectnya pada Ramadhan, iaitu puasa itu. Kita tak merasakan hikmah puasa yang patut merasa insaf, kesusahan.
- Sekira pergi luar negeri dengan alasan musafir untuk tak berpuasa langsung - ia mengkhianat kepada diri sendiri. Kalau kita pandai mencari alasan untuk lari daripada. hukum Allah, Allah lebih mudah mencari alasan untuk memperbuat kamu kafir.
Keterangan
- Fidyah adalah ganti pada sesuatu ibadah yang telah ditentukan oleh Allah, cara dan bilangannya - memberi makan kepada orang miskin sebanyak bilangan hari yang ditinggalkan ( eg. tinggal puasa 3 hari, 3 orang (miskin) - beri makan (bukan duit ) sampai dia kenyang - beri makan yang kita makan ) Ulama' terbahagi kepada dua pendapat 1) Kalau 30 hari tinggal puasa, boleh pada satu masa himpun 30 orang, beri makan 2) Satu hari tak berpuasa beri makan satu orang ( orang yang lain setiap kali )
- Ibadah yang wajib menjadi haram apabila memudharatkan / menyusahkan
- Dalam ibadah puasa, yang kita menqadha' hanyalah sakit dan safar
- Tidak ada fidyah dalam qadha'. Tidak ada "2 in one" - yang qadha' is qadha' yang sunat is sunat - jadi qadha' is qadha', fidyah is fidyah.
- Matlamat puasa adalah agar kamu bertakwa
Comments